kelompok dalam kelompok...???
Sungguh mengherankan apabila dalam sebuah kelompok terdapat
kelompok kecil. Mereka menginginkan kesatuan islam tetapi memisahkan
diri, mereka mengakui bahwa Nabi Muhammad SAW adalah utusan allah yang
diperintah untuk memimpin umat islam akan tetepi mereka tidak mengikuti
perintahnya, Rasulullah SAW telah di beri wahyu oleh Allah yang berbunyi
:
شَرَعَ لَكُم مِّنَ ٱلدِّينِ مَا وَصَّىٰ بِهِۦ نُوحًۭا وَٱلَّذِىٓ
أَوْحَيْنَآ إِلَيْكَ وَمَا وَصَّيْنَا بِهِۦٓ إِبْرَٰهِيمَ وَمُوسَىٰ
وَعِيسَىٰٓ ۖ أَنْ أَقِيمُوا۟ ٱلدِّينَ وَلَا تَتَفَرَّقُوا۟ فِيهِ ۚ
كَبُرَ عَلَى ٱلْمُشْرِكِينَ مَا تَدْعُوهُمْ إِلَيْهِ ۚ ٱللَّهُ
يَجْتَبِىٓ إِلَيْهِ مَن يَشَآءُ وَيَهْدِىٓ إِلَيْهِ مَن يُنِيبُ
"Dia telah mensyari`atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah
diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu
dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa
yaitu : Tegakkanlah agama [1341]
dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi
orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah
menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk
kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya)". [Asy Syura : 13]
Bukankah jika kita membuat kelompok dalam islam itu adalah sama dengan
memecah dari kelompok rossulullah ???... Rasulullah juga pernah
bersabda:
أوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهَ ، وَالسَّمْعِ
وَالطَّاعَةِ وَإِنْ كَانَ عَبْدٌ حَبَشِيًا ، فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ
مِنْكُمْ يَرَى بََعْدِي اخْتِلاَفًا كَثِيْرًا ، فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي
وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّشِدِيْنَ الْمَهْدِيِّيْنَ. عَضُّوا عَلَيْهَا
بِالنَّوَاجِذ ، وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الأُمُوْرِ ، فَإِنَّ كُلَّ
مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ ، وَإِنَّ كُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
“Aku wasiyatkan kepada kalian untuk bertaqwa kepada Alloh, mendengar
dan taat walaupun yang memimpin kalian adalah seorang budak dari
Habasyi. Sesungguhnya barangsiapa yang hidup setelahku akan melihat
perselisihan yang banyak. Maka wajib kalian berpegang teguh dengan
sunnahku dan sunnah para al-Khulafaa ar-Rasyidin yang telah mendapatkan
petunjuk. Gigitlah sunnah tersebut dengan gigi geraham. Hati-hati dari
perkara-perkara baru yang diada-adakan (dalam agama), maka sesungguhnya
setiap perkara yang baru tersebut adalah bid’ah dan bid’ah itu adalah
sesat.” Hr. Ashabus sunan kecuali An-Nasaai.
No comments:
Post a Comment